DAY 24: A SONG BY A BAND YOU WISH WERE STILL TOGETHER

December 25, 2017

Lipstik Lipsing - Suburban Love

IMAGE SOURCE: vischiodreams.blogspot.co.id

Masa tumbuh kembang musikal saya ada di era 2000-an. Sepanjang dekade tersebut, saya mulai mencoba memahami dan mencintai musik lebih dari sekadar mendengarkan. Dengan memosisikan diri seperti itu, saya tidak akan terjebak ke dalam satu lingkup kecil saja. Musisi-musisi beserta lagu yang mereka hasilkan akan mempermudah saya untuk belajar banyak pengetahuan baru di luar musik itu sendiri.

Mengurangi porsi dengar konten televisi (termasuk MTV yang semakin wagu di tahun-tahun terakhirnya) adalah keputusan paling tepat. Media cetak dan internet ternyata lebih menyediakan edukasi tanpa batas, sangat bermanfaat bagi saya yang minim teman sharing. Terlebih, semasa sekolah, kegiatan benbenan hanya berkutat di covering dan mengikuti lomba/festival pelajar. Ini tidak akan membawa kemana-mana. Terpaksa saya kubur dalam-dalam cita-cita menjadi anak band.

Tapi musik tak pernah mengecewakan. Dia menawarkan banyak kesenangan dalam berbagai macam bentuk.

Dulu, tren bermedia sosial masih sebatas Friendster dan MySpace, belum selengkap hari ini. Tapi, yang saya rasakan dari keterbatasan tersebut adalah banyak fitur yang bisa dimaksimalkan. Mencari teman baru, mengisi kolom testimoni, hingga mengganti tema dan background profil FS, hukumnya sudah pasti wajib. Selain itu, kegiatan berjejaring juga saya manfaatkan untuk mencari referensi baru.

Walau hanya di dunia maya, banyak teman-teman yang mau berbagi ilmu tentang musik. Terlihat lebih nyata jika dibandingkan membaca tulisan/artikel, karena kita dapat berkomunikasi dua arah melalui media sosial. Domisili teman-teman yang kebanyakan berasal dari luar kota sedikit menyusahkan saya untuk bertemu. Tapi untunglah, ada beberapa teman Friendster yang sama-sama tinggal di Semarang.

Dari mereka, saya diperkenalkan dengan musik-musik baru yang segar. Beberapa kali meet up kami ada di gigs yang menampilkan wajah-wajah segar seperti Efek Rumah Kaca dan The S.I.G.I.T (2009), The Trees and the Wild dan Monkey to Millionaire (2010), serta masih banyak lagi gigs lokal yang ber-line up OK Karaoke, Lipstik Lipsing, Terror Incognita, Something About Lola, Wiwiek n Friends, Serempet Gudal, Warehouse, UK Lunch, dll.

Hari ini bermunculan band-band baru dari berbagai macam genre di Semarang, berbanding lurus dengan tumbuhnya banyak komunitas kreatif dan pergerakan anak muda Kota Atlas. Namun, kondisi tersebut tidak dibarengi oleh survive-nya sebagian band-band yang saya sebutkan di atas yang kini vakum, atau malah hilang tanpa kabar.

Lipstik Lipsing adalah band bagus, yang sayang sekali, tak lagi meneruskan keberlangsungan kariernya. Padahal materi-materi penyusun EP Room for Outside adalah jaminan untuk dikenal lebih luas. Terbukti mereka berhasil menyabet "Best New Comer" di gelaran Indonesian Cutting Edge Music Awards (Icema) 2010 silam.

Nomor-nomor manis seperti "Suburban Love" dan "Early Express" adalah bukti kejeniusan mereka meramu musik bertempo sedang tanpa menurunkan kelas. Layer-layer tipis ambience dan gitar mengawang tertakar rapi siap menghujani malam-malam tenangmu. Lipstik Lipsing bermain di area indie-pop, britpop, dan post-rock dengan menerjemahkan Ride, The Cure, Bloc Party, Explosions in the Sky, dan M83 ke dalam versi mereka sendiri. Bahkan single terakhir "Young and Brittle" diputar ke arah space-rock yang penuh delay-delay seksi.

Departemen liriknya tak kalah beracun, dan part berikut adalah favorit saya. Permainan kata-kata indah yang sentimental, tapi tidak kacangan. Luar biasa indah malah, IMHO.

"If this is your game, you're the only one who makes the rules. I've tried to play this one. If this is your game, but you never let me find the rules. I'm tired to play this one, and I loose myself for nothing."


Teman-teman Friendster saya tadi, satu persatu juga menghilang karena disibukkan kegiatan masing-masing, bahkan beberapa sudah berumahtangga. Tapi tidak menjadi masalah, kapanpun saya akan bersedia ketika mereka mengajak serta nonton benbenan. Kerinduan yang sama juga saya rasakan, seharusnya penampilan Lipstik Lipsing pada Jalan Darat Tour (2012, bersama Morfem, Jude, dan The Experience Brothers) juga Intimate Show di tepi Sungai Tinjomoyo (2013) bukanlah performance terakhir mereka.

You Might Also Like

0 comments