DAY 17: A SONG THAT YOU’D SING A DUET WITH SOMEONE ON KARAOKE

December 17, 2017

Manic Street Preachers - Little Baby Nothing

IMAGE SOURCE: kentishtowner.co.uk
Lumayan tricky juga, jika saya lupa mengerem euforia di challenge hari ini, bisa dicap yang enggak-enggak, nih. Kegiatan "karaoke" riskan menimbulkan multitafsir, you know what I mean. Tapi tenang saja, dalam setahun kegiatan tersebut bisa saya hafal dalam hitungan jari sebelah tangan. Yang tidak bisa diingat adalah, berapa kali saya pulang dalam keadaan sadar.

Background teman-teman yang menyukai berbagai jenis genre musik membuat situasi di dalam room semakin berwarna. Beruntung saya dikelilingi orang-orang yang putus urat malunya. Agenda satu ini akan selalu memorable berkat ulah-ulah ajaib mereka. Terlalu personal? Baiklah, selanjutnya akan saya tulis lebih universal dan tetap jujur.

Begini, saat kita masuk ke dalam ruangan karaoke, sejatinya kita diberi keleluasaan untuk memanfaatkan waktu dan fasilitas yang ada. Buang jauh-jauh pikiran siapa nanti yang berhasil mencetak score tertinggi, karena saya jamin 100% itu adalah perhitungan ngaco. Dan penting untuk dicatat, sofa di ruangan disediakan sebagai tempat beristirahat, bukan singgasana ketika bernyanyi. Wajib bagi pemegang mic untuk berdiri, menghibur di depan para hadirin. Hayati baik-baik penggalan lirik "Monster Karaoke" milik Jenny (sekarang FSTVLST) berikut.

"Teman bermain diperankan oleh perangkat digital, playlist andalan bagai ayat-ayat dalam doa. Berteriak, soraki laju lagu tangisi melodi, rayakan apa saja hari ini. Monster karaoke, soraki laju lagu tangisi melodi."


Karaoke bukan mall, sayangku. Tinggalkan saja temanmu yang kekeuh jaga image.

Jika kamu anak indies, sudah lumrah lagu njeglek yang biasa kamu (dan teman-temanmu) hina adalah opsi paling sahih. Kenapa harus malu menyanyikan lagu-lagu di acara TV pagi hari. Justru di situlah semua ledak tawa dan puas caci maki bermula. Saya sendiri sengaja memilih lagu-lagu milik musisi wanita dan girlband, karena lebih tinggi jangkauan oktaf vokalnya. Semakin fals, semakin seru. Masih kurang? Hajar kenangan masa kecilmu: Trio Kwek-Kwek, Eno Lerian, hingga Cindy Cenora. Habisi dan tandaskan. Lengkapi itu semua dengan gerak tari sesuai apa yang terpampang di monitor.

Sekadar tips, jika kamu nawaitu untuk totalitas melepas semua penat di tempat karaoke, buatlah dirimu "setengah tiang" terlebih dahulu sebelum berangkat. Ini akan sedikit menghemat budget. Beberapa tempat karaoke menyediakan bir dan (tanda kutip) teman-temannya, yang istimewa itu. Mereka sadar positioning sekaligus kelemahan kita. Once again, you know what I mean.

Meski dalam posisi "di bawah kendali", saya masih bisa protes menolak melanjutkan lagu EDM yang berdentum tanpa sopan santun. Beda cerita ketika liar irama dangdut koplo dimainkan. Saya akan lebih merasa, sedang memiliki teman dari dunia lain yang harus berbahagia juga. Toh mereka tidak pernah mempermasalahkan saya yang sok british ini.

Siapa yang mampu menandingi lautan ketipung koplo, yang mendominasi database daftar lagu hampir di seluruh tempat usaha karaoke di Indonesia. Awalnya saya risih dengan teman yang memasukkannya ke upcoming list, tapi mustahil juga untuk terang-terangan menyatakan berkeberatan. Nikmati saja.

Ada juga teman-teman saya dari lain tongkrongan, yang kurang lebih sama seleranya. Semakin tinggi, semakin kami larut dalam lirik-lirik berbahasa asing yang malam itu tak lagi kami perhatikan seperti malam-malam sebelumnya. Ada yang lain dari "Hey Jude" (Beatles), yang berganti ke "Cinta dan Luka" (Club Eighties), dan kemudian ditutup dengan "Better Man" (Robbie Williams) di ruangan keramat tersebut. Bromance banget, huh?

Baru-baru ini seorang teman mengunggah video klip lawas Manic Street Preachers, "Little Baby Nothing", di Instagram. Dalam hitungan detik, apa yang terlintas di pikiran langsung terketik di kolom comment, dan ... sent. Tak lama kemudian dia membalas agar saya segera ke Jakarta, berduet karaoke lagu-lagu Manics. Meskipun, katanya, yang tersedia di sana hanya "The Everlasting" dan "Australia".

Mungkin dalam waktu dekat akan saya realisasikan. Di mana lagi bisa menemukan teman yang sama-sama maniak dengan band keren satu ini. Ayo, siapa tertarik bergabung?

You Might Also Like

0 comments