DAY 23: A SONG THAT YOU THINK EVERYBODY SHOULD LISTEN TO

December 23, 2017

Land of Talk - Some Are Lakes

IMAGE SOURCE: thefestival.bc.ca

Siapa musisi wanita Kanada favoritmu? Sederet nama dapat diabsen mewakili masing-masing generasi. Dari Joni Mitchell, Diana Krall, Celine Dion, Sarah McLahlan, Alanis Morisette, hingga Leslie Feist. Atau mungkin kalau kamu tidak malu untuk menyertakan Avril Lavigne. Nama terakhir memang terlampau unik, hingga saya sulit berkata-kata lagi.

Oleh karenanya, saya akan menarik seorang Elizabeth "Lizzie" Powell untuk diberi kursi paling depan. Saya pastikan juga tempat duduknya benar-benar empuk. Tidak boleh ada perlakuan kurang menyenangkan terhadapnya. Hampir saja orang ini menghilang, hingga akhirnya pada pertengahan 2017 ini dia kembali bersama Land of Talk merilis Life After Youth.

Lizzie adalah satu dari sedikit wanita yang berani mengambil kendali dalam sebuah band. Dan apa yang sudah dia ciptakan bukanlah musik ecek-ecek. Land of Talk adalah project musikalnya (jika tidak mau disebut dengan istilah band) yang terbentuk pada 2006. Menelurkan sepasang album penuh: Some Are Lakes (2008) dan Cloak and Chiper (2010), tapi vakum setahun kemudian. Parahnya lagi, saat saya mendapati sisa-sisa fanpage Facebook-nya yang penuh debu (halah), update terakhirnya adalah menawarkan amplifier gitar untuk dijual. Duh!

Syukurlah, tepat di hari ulang tahun saya dua tahun lalu, akun Youtube milik Sonic More Music mengunggah video yang membuat hati berdegup kencang. Dia kembali bermain, kali ini di sebuah coffee shop sederhana. Saya yakin 100% ini bukan kebetulan, konspirasi alam semesta memberikan kado terbaik untuk saya. Sejak saat itu saya mulai mengikuti akun Instagram-nya. Wah, dia mulai menyebar teaser yang bisa ditebak ke mana arahnya. Finally, she's back!

Jika ada pertanyaan seperti apa musiknya, saya hanya akan sebatas menjawab pop dengan polesan indie-rock yang tidak tertebak. Jika kamu penikmat Broken Social Sceneyang juga berasal dari Kanada–maka kamu akan segera paham kenapa Land of Talk pernah mereka tunjuk sebagai opening act.

Tipikal permainan gitar Lizzie tidak rumit, hanya saja dia suka bermain-main dengan scale unik. Pilihan chord yang tidak biasa, sedikit gelap, tapi tetap terbungkus oleh vokalnya yang membuat siapapun akan bersedia menjaga dari segala mara bahaya (halah lagi). Dia mampu keluar dari mindset "membuat musik aman". Walaupun kesannya tidak banyak layer instrumental, output sound dan progresi miring membuat karakter Land of Talk langsung dapat dikenali.

Album debutnya diproduseri oleh Justin Vernon (Bon Iver), jelas bukan kredit main-main. Total 10 materi di sana berhasil membuat saya jatuh cinta. Mau bukti? Sebagai awal, monggo simak "It's Okay" yang sangat bersahabat dengan malam hari yang tenang. Setelah itu eksplor track-track lainnya, satu rekomendasi dari saya: "Some Are Lakes".

Bagaimana dengan dua album lain? Sama enaknya kok. Cloaker and Cipher punya "Quarry Hymns" yang manis dan "The Hate I Won't Commint" yang penuh keresahan. Sementara itu, Life After Youth yang mendapat banyak ponten positif dari para kritikus, bisa juga kamu tambahkan ke playlist, paling tidak cobalah dulu "This Time" dan "Inner Lover".


You Might Also Like

0 comments