DAY 9: A SONG THAT MAKES YOU HAPPY

December 09, 2017

Dua Lipa - Blow Your Mind (Mwah)

IMAGE SOURCE: indiecurrent.com

Sejatinya di dunia ini tidak ada rumusan teori kebahagiaan. Selain selera, perasaan senang/sedih adalah kedalaman seseorang yang tak akan pernah bisa diselami oleh orang lain, apalagi untuk diperbincangkan. Sudahlah, sepakati saja, siapa tahu kita berjodoh.

“I’m in love with her and I feel fine,” kata-kata Beatles yang saya pinjam untuk mendeskripsikan Dua Lipa, swagger baru yang pernah dipromosikan Spotify melalui iklannya yang annoying itu.

Tiga tahun lalu, saya naksir Charli XCX untuk sesaat tanpa alasan. Setelah diluruskan, logika saya mengacu kepada daster yang biasa dia pakai. Ternyata gimmick inilah yang melipatgandakan pesonanya, sampai-sampai kelojotan saya dibuatnya. Kemudian saya coba metode yang sama pada Lipa, demi menggali titik pembeda cewek keturunan Albania ini dari solois lainnya.

Inggris mempunyai segudang wanita berbakat di dunia tarik suara, apa yang kamu mau jelas tersedia di sana. Namun hanya sekelumit yang mendapat previlege khusus, Lily Allen dan (mendiang) Amy Winehouse contohnya. Tanpa bersusah payah, keduanya berhasil menuntun kita mengidentifikasi musikalitas dan karakter mereka yang memang sudah kuat.

Tapi bukan berarti Lipa tak punya itu. No matter how talented or beauty she is, being a person without character will get her nowhere.

Kemasan kekinian membantu Lipa lebih mudah diterima di industri musik sekarang. Sisanya tinggal membenahi lini-lini yang lebih esensial. Vokal tebal yang dia tunjukkan belumlah maksimal, album debut pun belum lama dirilis. Kolaborasi dengan Martin Galerrrix dan Sean Paul? Bagus lah, akselerasi yang akan membuat saya ilfil.

Sampai di sini masih abu-abu untuk memastikan layak tidaknya Lipa diidolakan.

Begitulah opini paling obyektif, walaupun, pasti dengan mudahnya terpatahkan oleh paragraf pertama di atas. Tidak diperlukan kajian panjang lebar untuk menyukai Lipa. Sekalipun terpaksa, tentu jawabannya bukan sekadar daster atau lingerie.

Silakan pilih satu dari penjabaran tidak penting berikut: [1] Tidak ada lagu yang menggunakan onomatopoeia (frasa yang diasosiasikan dengan bunyi dari sebuah objek) hingga bisa seseksi ini, mwah. [2] Tiap-tiap warga negara berhak atas pemilihan guilty pleasure mereka sendiri, mwah. [3] Sudahlah, sepakati saja, siapa tahu kita berjodoh, MWAH. (3.75/5)

You Might Also Like

0 comments