Pick One: FOO FIGHTERS

December 05, 2017

IMAGE SOURCE: fanart.tv

September lalu, Concrete and Gold dirilis sebagai album penuh kesembilan. Saya belum bisa memberi review, karena belum mendalami keseluruhan isinya. Tapi saya masih punya semangat untuk sekadar berbagi tentang band beranggotakan Dave Grohl (gitar, vokal), Chris Shiflett (gitar), Pat Smear (gitar), Nate Mendel (bass), Taylor Hawkins (drums), serta kibordis baru Rami Jaffee.

Berikut adalah lagu Foo Fighters jagoan saya, masing-masing diambil satu dari tiap album.

1. Big Me (taken from Foo Fighters)


Tipikal debut album yang belum menemukan cetak biru musiknya, seperti halnya U2 era-era awal yang lebih post-punk. Di album selftitled, materi Foo Fighters berwarna-warni, beberapa nomor bahkan masih berbau Nirvana.

"Big Me" adalah pilihan segar dan clean tanpa distorsi gitar. Video klipnya cukup selo, memparodikan iklan permen. Mereka sempat bosan membawakan saat live. Lagu ini kembali masuk setlist setelah Weezer meng-cover saat menggelar tur bersama bertajuk Foozer Tour pada 2005.


2. Hey, Johnny Park! (taken from The Colour and the Shape)

Mengikuti pola-pola yang lebih progresif di album kedua, "Hey, Johnny Park!" mempunyai part dinamis: intro menghentak sebelum merambat di verse awal, hingga kembali menemukan bahan bakarnya di reff. Menurut Grohl sendiri, lagu ini mempunyai 15 tafsiran berbeda mengingatkan masa-masa kecilnya bersama seorang sahabat karib yang kemudian dia jadikan sebagai judul.


3. Breakout (taken from There is Nothing Left to Lose)

Tiga album pertama adalah karya terjujur dari Foo Fighters. Ekplorasi yang benar-benar natural, dan kelak akan kembali dibawa ke album-album selanjutnya. Eh, hari ini kira-kira masih ada yang menggunakan efek flanger? :D


4. Halo (taken from One by One)

Salah satu lirik Foo Fighters paling personal menurut saya. Tak perlu berlebihan menyanyikan pemujaan, mereka masih mampu menakar musik dan lirik dengan pas dan realistis.

"Wait and pray you'll pick on me the day I raise my hand. Guess that I've been blessed but I'll be damned. Halo, God only knows, right behind me everywhere I go." 


5. Virginia Moon (taken from In Your Honor)

Banyak faktor yang membuat lagu ini patut dijagokan. Faktor keenam adalah konsep album In Your Honor yang membagi adil alternative-rock di side-A dan gubahan akustik di side-B. Ketujuhnya, Foo Fighters mampu bermain bossanova.

Baca lagi paragraf di atas setelah menyebut lima kali nama Norah Jones.


6. Long Road to Ruin (taken from Echoes, Silence, Patience & Grace)

Album yang memaksa saya mengulik Foo Fighters lebih dalam lagi, sekaligus mempercayai bahwa langkah yang diambil Dave Grohl sudah tepat, jauh meninggalkan pencapaian Nirvana. Fondasi "Long Road to Ruin" benar-benar rapi, cocok untuk didengarkan dalam suasana apapun.


7. These Days (taken from Wasting Light)

Pakem chord D-A flat yang dibelokkan ke C-G tidak menjadi scale (E) minor. "These Days" adalah komposisi jenius bermodalkan kunci gitar standar. Saat pertama mendengarkan saya sama sekali tidak memedulikan sound, lirik, dan lainnya. Iki progresine pas mlebu bridge kok iso nggateli, yo?


8. What Did I Do? / God as My Witness (taken from Sonic Highways)

Terlihat bahwa Foo Fighters tidak melupakan leluhurnya. Roots musik rock ala The Beatles, Jimi Hendrix, ZZ Top, Cheap Trick, hingga Lynyrd Skynyrd tertuang di dalam sepasang part yang digabung menjadi satu lagu. Sebagai bentuk lain dalam mengapresiasinya, mereka menggandeng Gary Clark, Jr. untuk mengisi bagian lead guitar.

9. Sunday Rain (taken from Conrete and Gold)

 
Saya kaget saat membaca nama Greg Kurstin didapuk sebagai produser. Dave Grohl ngefan personel The Bird and the Bee, alamak! Tidak hanya itu, Greg juga mengajak rekan duetnya, Inara George bersanding dengan nama-nama kolabolator lain seperti Dave Koz, Alisson Mosshart (The Kills), Shawn Stockman (Boys II Men), hingga Justin Timberlake. Gimmick macam apa ini?

Untung saja hasilnya memuaskan, tidak njomplang dari Sonic Highways. Materi-materi di dalamnya lumayan seru. Termasuk "Sunday Rain", di mana Paul McCartney bersedia menjadi drummer ketika Taylor Hawkins mengambil peran vokalis utama.


10. Wheels (bonus, taken from Greatest Hits)

Banyak musisi/band yang menambahkan materi anyar untuk album greatest hits atau the best of. Tapi tidak sedikit pula single baru tersebut justru merusak isi kompilasi karena ternyata kalah bagus dari lagu-lagu lama yang tidak ikut dimasukkan.

Beruntunglah "Wheels" lolos, dan hingga hari ini menjadi lagu Foo Fighters terbaik versi saya. Jadi, cukup sayang untuk tidak disertakan di list ini. Bagi siapapun yang tertarik membawakan saat benbenan, mohon ajak saya.

Jadi, apa track Foo Fighters favoritmu? Mari berbagi di kolom comment.

You Might Also Like

2 comments

  1. all my life dan times like these juara. nice article anyway, keep blogging! :D

    ReplyDelete